Studi Lapangan Aktivis Peneleh Ungkap Derita Buruh Tebu
RumahPeneleh.or.id, Malang – Rumah Peneleh merupakan yayasan yang mencoba menggali lagi pemikiran HOS Tjokroaminoto sebagai Guru Bangsa, untuk diaplikasikan di era sekarang. Dalam umurnya yang kurang dari dua tahun, Rumah Peneleh telah mencetak puluhan kader melalui program Beasiswa Aktivis Peneleh.
Jumat (09/09) Rumah Peneleh mengajak Aktivis Peneleh Angkatan I untuk melakukan studi lapangan di kawasan Gondanglegi, Malang. Kegiatan ini merupakan rangkaian Pendidikan Lanjutan Aktivis Peneleh I dari tanggal 8-10 September 2016.
Azwar Muhamad, Wakil Ketua Rumah Peneleh pada kegiatan tersebut menyatakan, “Studi lapangan merupakan upaya Rumah Peneleh untuk membangkitkan semangat para aktivis muda untuk berjuang pada pihak yang termajinalkan.”
Pada studi lapangan tersebut, aktivis-aktivis ini memperoleh gambaran yang nyata dari para buruh tebu, terutama mengenai kurangnya kesejahteraan mereka.
“Di sisi lain bukan hanya buruh tebu yang termajinalkan, namun hak-hak petani tebu selama ini tak semanis gula yang dihasilkannya,” tambah Azwar.
Mereka juga mengungkap bahwa kesejahteraan petani selama ini ditentukan oleh kuasa dan politik penetapan harga, hal itulah yang berpengaruh pada kesejahteraan petani dan buruh tebu.
Rumah Peneleh baru-baru ini juga meluncurkan buku terbarunya berjudul “Gula Untuk Rakyat (?): Nestapa Petani Tebu dalam Kuasa Neoliberal” yang merupakan tulisan beberapa dosen dan mahasiswa. Buku tersebut merupakan penelitian akuntansi pertanian berpihak yang dilakukan secara masif dan multifaset.
Di Indonesia, tanahnya begitu subur, sudah seharusnya petani yang menjadi raja di negeri ini.[]
Comments
No comment yet.