0 Rumah Peneleh | PINJAMAN TANPA BUNGA DENGAN ARISAN

PINJAMAN TANPA BUNGA DENGAN ARISAN

WhatsApp Image 2020-04-11 at 22.44.25

PINJAMAN TANPA BUNGA DENGAN ARISAN

Oleh: Elana Era Yusdita (Aktivis Peneleh Madiun)

Salam Zelfbestuur! Aksi!

Rumahpeneleh.or.id, Madiun- Sejak Covid-19 menghantam Indonesia dan lambat laun menyebar ke berbagai daerah, satu demi satu keputusan pemerintah daerah untuk mencegah penyebaran virus ini bermunculan. Kota Madiun, sebagai jalur utama pantai selatan antara Jawa Timur dan Jawa Tengah merasakan keresahan yang sama.

Padatnya arus lalu lintas apalagi di akhir pekan juga dipicu oleh letak Kota Madiun sebagai pusat eks-Karesidenan Madiun. Akhirnya pada pertengahan Maret 2020, Walikota Madiun mengambil keputusan mempersempit jalur masuk ke Kota Madiun dengan cara pembatasan jalan di akses masuk kota.

Penyemprotan disinfektan juga dilakukan di berbagai titik yang dipilih sebagai hasil pengalihan beberapa ruas jalan. Kebijakan ini berdampak pada sepinya penduduk kota yang lalu lalang. Jika nekat mengadakan kumpul-kumpul bareng, meskipun itu adalah warung atau lesehan pinggir jalan, Satpol PP akan turun tangan untuk membubarkan. Pedagang pada akhirnya hanya diberi kesempatan untuk berjualan pada pagi hari dengan sistem bungkus/ takeaway dan pemesanan daring saja.

Meskipun Pemerintah Kota Madiun sukses menekan jumlah positif Covid-19 ke angka nol (data Pemkot Madiun per tanggal 11 April 2020), ada aspek ekonomi yang tetap terdampak. Karena takut tertular Covid-19, otomatis sopir ojek online sepi penumpang, yang artinya daya belinya menurun untuk kebutuhan sehari-hari. Karena ada kebijakan kerja di rumah, beberapa pedagang, kantor, pusat produksi terpaksa menghentikan kegiatannya, tidak adanya pemasukan otomatis menurunkan kemampuan membayar pegawai, yang artinya beberapa harus dirumahkan, entah untuk berapa lama. Pedagang makanan akan merasakan dampak akumulasi: turunnya minat masyarakat untuk keluar rumah karena menghindari virus bermahkota, turunnya daya beli sebagian besar pelanggan karena dirumahkan, sepi pesanan karena larangan kumpul-kumpul (arisan, hajatan, dan lain sebagainya), bahkan pesanan untuk merayakan Lebaran dipastikan akan tak seperti tahun yang telah lalu. Pasar-pasar akan sepi dan akan berimbas ke sektor jasa yang berhubungan dengan perdagangan. Tak ada satupun yang bergerak atau tergerak!

Untuk menginisiasi tetap hidupnya perputaran uang, salah satu dasawisma di Kelurahan Oro-Oro Ombo, Kota Madiun tetap mengadakan arisan, tapi secara online. Saya berusaha menggerakkan ibu-ibu yang sebenarnya gelisah dengan kondisi wabah yang tak menentu batas akhirnya. Kebanyakan dari mereka galau karena pemasukan rumah tangga menurun. Kenapa tidak tetap dijalankan saja arisan yang selama ini rutin diadakan setiap tanggal 9? Jika yang dapat adalah orang yang benar-benar membutuhkan, tentunya arisan ini adalah pinjaman bersama dari warga untuk warga dengan bunga nol persen. Sudah dapat gotong royongnya yang Pancasila banget, dapat pula unsur non-ribanya. Apalagi Pak Cokroaminoto selalu berpesan untuk membela si lemah dan si miskin!

Arisan akan dimulai jika semua uang telah terkumpul. Hanya butuh satu orang sebagai koordinator pembayaran, dua orang untuk melakukan pencatatan sekaligus ngopyok nama ibu-ibu yang akan dapat arisan. Ketika ngopyok botol berisi nama-nama itu, salah satunya akan merekam sampai ada nama yang keluar. Video langsung dikirimkan ke grup whatsapp dasawisma sebagai bentuk pertanggungjawaban petugas arisan ke ibu-ibu yang lain. Saya sendiri bertekat akan membatalkan hasil undian jika nama saya yang keluar, karena masih banyak yang lebih membutuhkan. Benarlah, nominal terbesar sejumlah satu koma enam juta akhirnya jatuh kepada pemilik UMKM yang terdampak wabah. Alhamdulillah! Setelah itu, saya akan mengantarkan uang tersebut kepada nama-nama yang beruntung malam itu. Cara ini dirasa aman untuk menghindari penyebaran Covid-19 namun tetap merekatkan persaudaraan di lingkungan dan membantu sesama. Aksi peduli dapat dilakukan di lingkungan terkecil.
Pinjaman nol persen dengan arisan? Kenapa, tidak? Semoga menginspirasi, semoga menjadi ombak yang menggulung efek Covid-19 di Indonesia!

/ Agenda, Berita

Share the Post

About the Author

Comments

No comment yet.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

en_USEnglish
en_USEnglish