0 Rumah Peneleh | Bedah Buku di tanah kelahiran Pak Tjokro, Madiun: “Syarah Sejarah Pemikiran H.O.S Tjokroaminoto”

Bedah Buku di tanah kelahiran Pak Tjokro, Madiun: “Syarah Sejarah Pemikiran H.O.S Tjokroaminoto”

WhatsApp Image 2020-02-03 at 16.41.46

Bedah Buku di tanah kelahiran Pak Tjokro, Madiun: “Syarah Sejarah Pemikiran H.O.S Tjokroaminoto”

Setelah dibedah di berbagai kota, mulai dari Surabaya, Jombang, Kediri, Medan, Blitar, kini buku “Syarah Sejarah Pemikiran H.O.S Tjokroaminoto” akan dibedah di tanah kelahiran sang Guru Bangsa tersebut  pada tanggal 27 Februari 2020. Agenda ini diselenggarakan oleh Aktivis Peneleh Regional Madiun bekerjasama dengan Perpustakaan Kota Madiun.

Buku ini ditulis oleh para Penata Aktivis Peneleh yang sudah melewati berbagai tahap perkaderan Aktivis Peneleh. Penata adalah pengader serta narasumber pada setiap jenjang perkaderan, baik di tingkat regional maupun nasional. Mereka terus mendalami sejarah perjuangan sang guru Bangsa guna dapat menyebarkan nilai-nilai perjuangan beliau kepada pemuda, khususnya dalam agenda ini adalah para pemuda di Madiun.

26 Agustus 1883 (Sebagian sumber menyebutkan 1882) di Bakur, Sawahan Madiun adalah waktu dan tempat  yang tidak boleh dilupakan dalam khasanah sejarah kita. Disana lahir tokoh pergerakan awal dalam membangkitkan semangat kemerdekaan dan kemandirian, dalam bahasanya Pak Tjokro disebut dengan Zelfbestuur (Pemerintahan sendiri)

Tanah, air dan udara kota Madiun menjadi unsur pembentuk jiwa dan raga Pak Tjokro di kala muda. Lahir dari keluarga Priyayi dan Kyai, menjadikan beliau mempunyai pola berpikir yang berbeda dengan anak-anak zaman itu, melihat realitas yang sangat timpang antara rakyat pribumi dan kaum Bangsawan Belanda terus menjadi pupuk pada pemikiran kritisnya. Beliau berhasil menjadi tokoh besar dalam medan perjuangan Kemerdekaan, terkhusus keberhasilannya menjadi Pimpinan Sarekat Islam. Terkenal sebagai guru Bangsa karena ia menjadi guru dari  banyak pendiri bangsa dan tokoh pergerakan nasional, seperti Soekarno, Kartosuwirjo, Agus Salim, Buya Hamka dan banyak tokoh lain yang digembleng oleh Pak Tjokro di Rumah Peneleh Surabaya kala itu.

Aktivis Peneleh Regional Madiun ingin memberikan pencerahan sejarah kepada khalayak, bahwa Madiun juga merupakan kotanya Pahlawan, bukan hanya kota bagi para pendekar. Harapannya Pemuda-pemudi Madiun dapat merefleksikan semangat  luhur para pendahulunya dalam kehidupan sehari-hari.

Segera daftar dan hadiri agenda ini, gratis dan terbatas hanya untuk 50 orang. Jangan hanya punya jiwa Pendekar, tapi milikilah Jiwa Kepahlawanan. Madiun untuk Negeri dan Bangsa!!!

Salam #Peneleh #Zelfbestuur #Aksi

Share the Post

About the Author

Comments

No comment yet.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

en_USEnglish
en_USEnglish